Batik sudah ada sejak lama di Indonesia,
tetapi menjadi bertambah populer ketika United Nations Educational,
Scientific, and Culture Organization (UNESCO) memberikan pengakuan dan
mengesahkan secara resmi Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia
(World Heritage)
pada tanggal 2 Oktober 2009. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional. Setiap tanggal 2 Oktober, semua pegawai institusi pemerintah, karyawan swasta diimbau menggunakan pakaian Batik. Warisan budaya tak benda kemanusiaan merupakan satu dari tiga daftar yang dibuat di bawah Konvensi UNESCO 2003 mengenai Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda untuk Kemanusiaan.
pada tanggal 2 Oktober 2009. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional. Setiap tanggal 2 Oktober, semua pegawai institusi pemerintah, karyawan swasta diimbau menggunakan pakaian Batik. Warisan budaya tak benda kemanusiaan merupakan satu dari tiga daftar yang dibuat di bawah Konvensi UNESCO 2003 mengenai Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda untuk Kemanusiaan.
Kain yang memiliki ragam hias atau corak
yang dibuat dengan canting dan cap ini diakui UNESCO sebagai salah satu
warisan budaya dunia karena Batik Indonesia merupakan ikon budaya
bangsa yang memiliki keunikan serta simbol dan filosofi yang mendalam
mencakup siklus kehidupan manusia. Selain itu penghargaan oleh UNESCO
menjadikan Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia itu juga
didasarkan karena pemerintah dan rakyat Indonesia dinilai telah
melakukan berbagai langkah nyata untuk melindungi dan melestarikan
warisan budaya itu secara turun-temurun.
Terkait sejarahnya, batik yang merupakan
kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi ini telah menjadi bagian dari
budaya Indonesia, khususnya Jawa sejak zaman nenek moyang. Tidak ada
catatan sejarah yang pasti dari mana kerajinan batik ini berasal, tetapi
teknik membatik sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan berkembang
di Jawa.
Batik yang semula hanya ada di Jawa
khususnya Jawa Tengah kemudian berkembang ke daerah-daerah lain di
Indonesia. Setiap daerah memiliki keberagaman corak batik yang menjadi
ciri khas setiap daerah. Antara daerah satu dengan yang lain memiliki
corak dan motif yang berbeda. Setiap daerah memiliki batik dengan ciri
khasnya sendiri, itu sama seperti cerminan bangsa ini bahwa setiap
daerah memiliki kebudayaan yang berbeda.
Belajar dari batik, walau setiap daerah
memiliki kekhasannya sendiri tetapi bisa disatukan dengan batik. Hal
tersebut membuat batik Indonesia menjadi lebih indah dengan
keberagamannya, seperti halnya sebuah batik yang terlihat indah dengan
warna-warni dan motif yang beragam. Semua orang bisa menikmati dan
mengapresiasi batik sebagai budaya daerah yang menjadi budaya bangsa
dengan rasa bangga dan saling menghargai.
Sejak pengakuan Batik Indonesia sebagai
warisan budaya dunia oleh UNESCO, baju batik menjadi pakaian yang sering
dipakai, bukan hanya karena bangga itu adalah warisan budaya tetapi
juga karena batik memiliki nilai seni yang tinggi. Batik tidak hanya
digunakan pada selembar kain untuk pakaian saja, tetapi batik berkembang
ke berbagai kerajinan lain, seperti sepatu, tas yang menggunakan motif
dan corak batik sebagai hiasannya.
Masih ada banyak warisan budaya
Indonesia yang perlu dijaga kelestariannya sebagai jati diri dan
identitas bangsa. Semua itu perlu kita wariskan kepada anak cucu
sepertinya halnya batik.
Batik smada angkatan 16 gaada ya sist_-_ nice info
BalasHapusYeah, di kurikulum 2013 ada desain batik loh..
BalasHapusOrang Indonesia harus bangga sama batik biar ga diambil negara lain lagi :) i love batik!
BalasHapusJangan sampai batik terlupakan '-')9
BalasHapusBatik itu... Amajing bingitss
BalasHapusbatik telah menduniaaa~~
BalasHapus